Sabtu, 12 Mei 2012

Albert bandura

Albert Bandura lahir pada 4 Desember 1925 dikota Mundare bagian selatan Kanada. Ia mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah disekolah yang sederhana dengan fasilitas yang kurang tapi dengan hasil yang rata-rata sangat memuaskan. Setelah selesai SMA, dia bekerja di perusahaan penggalian di jalan raya Alaska Highway di Yukon. Dia menikah dengan Virginia Varns seorang instruktur sekolah perawat yang ditemuinya saat ia masih di Iowa. Dan mereka dikaruniahi dua orang putri. Albert Bandura mendapat gelar Sarjana Muda dari University Of British Of Colombia tahun 1949. Kemudian ia masuk di University Iowa, ditempat itu lah ia mendapatkan gelar Ph.D tahun 1953. Setelah lulus dia meneruskan pendidikan di program Post-Doktoral di Wichita Kansas. Setelah itu dia sangat berpengaruh terhadap tradisi behavioris dan teori pembelajaran. Pada tahun 1953, ia mulai mengajar di Stamfort university serta Bandura menjadi presiden APA tahun 1973, dan menerima APA award atas jasa-jasanya dalam Distinguised Scientific contribution tahun 1980 sampai sekarang ia masih mengajar di Stamford University.  Teori Albert Bandura Paradigma psikologi behavioristik yang menekankan pada metode eksperimental, maka yang menjadi pusat perhatiannya adalah variabel yang dapat diamati, diukur dan dapat di manipulasi serta menghidari apapun yang bersifat subjektif mental yang tidak dapat diamati secara empirik. Dalam metode eksperimen yang menjadi prosesur standart adalah bagaimana memodifikasi satu variabel, kemudian mengukur pengaruhnya dengan variabel yang lain.Dan dari proses inilah lahir teori kepribadian yang menyatakan bahwa lingkungan tempat seseorang tinggal pasti mempengaruhi dan membentuk perilakunya. Namun menurut Bandura prosedur tersebut terlalu sederhana untuk kasus yang sedang ditelitinya pada waktu itu yakni kenakalan remaja. Selanjutnya dia menambahkan dengan rumusan baru. Menurutnya, lingkungan memang mempengaruhi dan membentuk perilaku, namun perilaku juga dapat membentuk lingkungan. Dia menyebut konsepnya ini dengan nama “Determinisme Resiprokal”, yaitu dunia dan perilaku seseorang saling mempengaruhi. Tidak hanya sampai disitu, selanjutnya Bandura memandang kepribadian merupakan interaksi dari tiga komponen yakni lingkungan, perilaku dan proses psikologi seseorang. Proses psikologi ini berisi kemampuan kita untuk menyenangkan berbagai citra atau image dalam pikiran dan bahasa kita. Dari pandangannya ini, Bandura tidak dikatakan lagi sebagai behavioistik murni tapi sudah masuk pada kognitivis. Dengan munculnya teori diatas memungkinkan Bandura mengeluarkanteori selanjutnya yang lebihh terkenal dan lebih efektif tentang dua hal yang selama ini dianggap orang mempengaruhi perilaku manusia yakni pembelajaran observasi (modeling) dan regulasi diri. Ψ Pembelajaran observasional (modeling) Dalam hal ini Bandura mengemukakan beberapa tahapan proses modeling : 1) Atensi Merupakan tahapan awal dari proses modeling, yaitu saat seseorang memperhatikan sebuah kejadian atau perilaku. Proses belajar akan semakin efektif jika perhatian semakin besar. Dan sebaliknya, semakin banyak hal yang menggangu perhatian, maka proses belajar akan semakin lambat. Diantara hal yang mempengaruhi perhatian mencakup karakteristik dari model itu sendiri 2) Retensi Kemampuan mengingat seseorang ketika seseorang telah melakukan atensi terhadap sebuah perilaku. Di tahap inilah perumpamaan dan bahasa mulai bermain. Kita menyimpan apa saja yang dilakukan model yang kita lihat dalam catatan mental atau deskripsi-deskripsi verbal. Ketika ini, sudah tersimpan, maka kita dapat “memanggil kembali” citraan atau deskripsi tadi sehingga anda dapat memproduksinya melalui perilaku 3) Reproduksi Merupakan lanjutan dari tahapan pembelajaran, yaitu menirukan kembali apa saja yang telah disimpan di otak. Hal yang penting dari tahapan ini adalah seseorang harus memiliki kemampuan untuk memproduksi perilaku terlebih dahulu. Dan improvisasi –improvisasi ketika sebuah perilaku dipraktikan. Meskipun seseorang menonton pertandingan bola basket seharian penuh, namun dia tidak akan bisa meniru tembakan basket jika seseorang tersebut dasarnya tidak bisa bermain basket. Namun jika orang tersebut bisa bermain basket maka tembakanorang tersebut akan semakin baik 4) Motivasi Merupakan dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Beberapa jenis motivasi yang diungkapkan oleh Bandura:  Dorongan masa lalu, yaitu dorongan-dorongan yang dimaksudkan oleh behavioros tradional  Dorongan yang dijanjikan, instensif yang bisa dibayangkan  Dorongan yang kentara, seperti melihat atau teringat akan model-model yang patut ditiru Ψ Regulasi Diri Merupakan kemampuan untuk mengontrol perilaku sendiri dansalah satu dari setiap penggerak utama kepribadian manusia. Bandura menawarkan tiga tahapan dalam proses regulasi diri : 1) Pengamatan diri, kita melihat diri dan perilaku kita sendiri, serta terus mengawasinya. 2) Penilaian, membandingkan apa yang kita lihat pada diri dan perilaku kita dengan standart ukuran. 3) Respons diri, terjadi setelah membandingkan diri dengan standart ukuran tertentu, dan memberikan imbalan respon diri pada diri sendiri. Konsep paling penting dalam psikologi yang dapat dipahami dari sudut pandang regulasi diri adalah konsep diri atau lebih terkenal dengan kondep harga diri. Kalu kita selama ini merasa hidup kita telah sesuai dengan standart yang telah ditentukan dan telah memperoleh penghargaan dan imbalan, itu berarti anda telah memiliki konsep diri. Sebaiknya, kalau selama ini kita gagal memenuhi standart diri dan terus-menerus mengajar diri, itu berarti kita memiliki konsep diri yang lemah. Pandangan umum kaum behavioris bahwa dorongan lebih efektif dari pada hukuman yang lebih banyak menimbulkan masalah hal ini juga sama berlaku dalam penghukuman diri. Bandura mengungkapkan beberapa akibatdari penghukuman diri : 1) Kompensasi, yaitu kompleks superioritas, semisal berkhayal punya harga diri atau kehormatan yang tinggi 2) Ketidakarifan, seperti sifat apatis, kebosanan dan depresi. 3) Pelarian, seperti kecanduan narkoba dan alcohol fantasi-fantasi televise bahkan bunuh diri.  Pengaruh Teori Bandura Pengaruh teori Bandura sangat terasa dalam aspek pendidikan dan konsep diri seseorang. Dalam bidan pendidikan, teori Bandura merubah pandangan para behavioris yang dulunya hanya berkutat dalam stimulus-respon yang dapat dibilang mengesampingkan proses psikologi yang terjadi di dalam diri seseorang. Tapi setelah teori bandura ini muncul, terjadi perubahan yang signifikan dalam memandang perilaku seseorang dan modifikasi perilaku. Modifikasi perilaku yang terjadi dalam diri seseorang yang dulunya hanya tergantung dari stimulus yang diterima dan menghasilkan sebuah respons oleh orang tersebut. Contohnya dalam proses belajar mengajar yang terjadi di sebuah sekolah. Ketika seseorang memandang seorang murit dari sudut pandang behavioris klasik maka pelajaran yang diberikan hanya berkisar pada seberapa besar stimulus yang diberikan kepada sang murit untuk memodifikasi perilaku murit. Guru tersebut akan mengesampingkan bagaimana proses psikologi yang sedang berlangsung didalam diri murit-muritnya serta bagaimana efek dari pelajaran tersebut. Ketika seorang murit kurang dapat mengerti tentang pelajaran yang diajarkan, maka intervensi hukuman, baik fisik atau psikis, akan ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuan sang murit dalam memahami pelajaran yang diajarkan. Hal ini terjadi pada model pembelajaran masa penjajahan Belanda. Hal itu akan berubah jika yang dipakai adalah pendekatan.  Kesimpulan teori Bandura Dari teori yang dikemukakan oleh Bandura, mengkibatkan perubahan yang sangat drastis dalam komsep behavioristik. Teori yang dkemukakan oleh Bandura lebih dapat diterima oleh para ahli psikologi dan masyarakat. Karena Bandura tidak mengesampingkan kognisi dan proses psikologi dalam diri seseorang. Dari sinilah teori ini memiliki efek yang berbeda dari teori behavioristik yang lain baik dari skinner Pavlov.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar