Rabu, 02 Mei 2012

Perkembangan Bimbingan Konseling di Amerika

 Tokoh Bimbingan Konseling di Amerika dan beragam usaha yang dilakukan No Tokoh yang mempelopori Usaha yang Dilakukan 1 George Merril Mendirikan sekolah The California School of Mechanical Art 2 Frank Parson Mendirikan biro yang bertujuan membantu efesiensi kerja dan menemukan istilah “Vocational Guidance” serta mengusulkannya menjadi salah satu kurikulum sekolah 3 Jesse B. Davis Sebagai kepala sekolah di Central High School di Detroit, beliau member kuliah mengenai Bimbingan konseling 5 Eli Wever Memberikan pendidikan Bimbingan konseling di New York 6 John Brewer Memberikan pendidikan Bimbingan konseling di Universitas Harvard 7 Cliffort Bears Menulis buku “A mind that found myself” 8 Willian healy Mendirikan klinik anak-anak 9 Munsterberg Memperkenalkan teknik analisa jabatan  Rincian Perkembangan gerakan Bimbingan konseling di Amerika 1. Gerakan dalam bimbingan jabatan Gerakan ini dimulai oleh George Merril pada tahun 1895 dengan mendirikan sekolah The California School of Mechanical Art kemudian dilanjutkan oleh Frank Person dengan Vocational Guidance di Boston tahun 1908. Tapi sebelum itu, Jesse B. davis pada tahun 1907 memusatkan perhatiannya pada usaha konseling di bidang jabatan dan pendidikan jabatan di Central High School Detroit. Eli wever mengorganisasikan layanan di New York City Vocational Guidance Survey. 2. Gerakan kesehatan mental Gerakan ini dipelopori oleh Cliffort Bears dengan menulis buku “A mind that found myself” pada tahun 1909. Dengan buku ini didirikan sebuah klinik kesehatan mental di berbagai perguruan tinggi. 3. Gerakan bimbingan Kanak-kanak Gerakan ini dipelopori oleh Willian Healy pada tahun 1909 didirikan klinik anak-anak di Chicago. 4. Kegiatan personal Work Kegiatan ini dipelopori oleh Munsterberg dari universitas Harvard yang bekerjasama dengan perusahaan mobil di Boston, memperkenalkan teknik analisa jabatan. 5. Gerakan penyelenggaraan test yang berkembang pada masa Perang Dunia I, yang diarahkan pada pengukuran kemampuan mental seseorang dalam mengikuti wajib militer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar