Rabu, 30 Mei 2012

Implementasi Manajemen Mutu melalui Konsep MPMBS

MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) yaitu sebagai model desentralisasi dalam bidang pendidikan, khususnya untuk pendidikan dasar dan menengah sebagai model yang mempermudah pencapaian tujuan pendidikan.

Kecemasan

Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI, 1990). Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).

Senin, 14 Mei 2012

Perilaku submisif, agresif dan asertif

Dalam menaiki jenjang karir salah satu yang dihadapi adalah bagaimana membangun sikap yang tegas, tetapi tidak ditafsirkan menyerang orang lain. Bisa berkata tidak, tanpa melukai siapapun. Asertifitas ini bukan sekedar bicara, tapi lebih luas lagi

Sabtu, 12 Mei 2012

Cara Menghindari Stress

Perasaan stress sering kali menjadi musuh dalam selimut. Perasaan ini datang tiba-tiba dan sering sulit dikendalikan. Tapi bila tidak, stress dapat memicu timbulnya berbagai penyakit di kemudian hari. Salah satunya yang banyak diidap orang adalah penyakit jantung, darah tinggi dan stroke. Ibarat sedia payung sebelum hujan, ada baiknya kita menghindari srtess dengan cara berikut.

Albert bandura

Albert Bandura lahir pada 4 Desember 1925 dikota Mundare bagian selatan Kanada. Ia mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah disekolah yang sederhana dengan fasilitas yang kurang tapi dengan hasil yang rata-rata sangat memuaskan. Setelah selesai SMA, dia bekerja di perusahaan penggalian di jalan raya Alaska Highway di Yukon. Dia menikah dengan Virginia Varns seorang instruktur sekolah perawat yang ditemuinya saat ia masih di Iowa. Dan mereka dikaruniahi dua orang putri.

Pendidikan karakter

Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

Bimbingan dan Konseling

A. Bimbingan dan Konseling a) Pengertian Bimbingan Bimbingan berasal dari kata guidance yang berarti menunjukkan, memimpin, menuntun, mengatur, mengarahkan, memberi nasehat. Bimbingan diartikan sebagai proses memberi bantuan orang-perorangan untuk memahami diri dan lingkungan hidup.

Jumat, 11 Mei 2012

Teori Keprinadian Allport

Pada dasarnya setiap manusia memilki kepribadian yang berbeda anatara yang satu dengan yang lain. Pengertian kepribadian secara umum ini adalah tentang perilaku yang ada dalam diri seseorang dan mempunyai karakteristik / watak tersendiri dalam kehidupannya. Dalam ilmu Psikologi, kepribadian dapat diartikan sebagai suatu studi empiris yang terus-menerus, dengan maksud bagaimana kita mengerti pola tingkah laku manusia, bukan untuk digeneralisasi, tapi untuk mengetahui sejauh mana orang itu berbeda satu dengan yang lain.

Konselng Keluarga

Salah satu bentuk permasalahan yang dapat dibantu dengan konseling keluarga dapat diuraikan contoh kasus dan identifkas penyelesaannya. Klien adalah seorang wanita berusia 26 tahun yang telah menikah selama kurang lebih 6 bulan. Hubungan klien dengan suami tidak direstui oleh keluarga (orangtua). Klien sekarang tinggal di kota A bersama suami, sementara keluerga klien yang lain berada di luar kota. Masalah dialami klien setelah tahu suami berselingkuh. Suami klien sering bertindak kasar pada fisik klien. Klien ingin membalas dendam pada suami dengan berhubungan juga dengan pria lain. Berdasarkan penjajakan oleh konselor, klien tidak melayani sang suami secara baik, sering bertingkah laku egois, dan juga klien kurang dapat menghargai suaminya.

PERAN KELUARGA TERHADAP KESEHATAN MENTAL ANAK

Peran keluarga sangat penting dalam upaya mengembangkan kesehatan mental anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya, yang diberikannya merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat.
Syamsu Yusuf (Dosen UPI) dalam artikelnya yang berjudul ” Mengembangkan kesehatan mental berbasis keluarga ” menyatakan bahwa agama memberikan petunjuk tentang tugas dan fungsi orang tua dalam merawat dan mendidik anak, agar dalam hidupnya berada dalam jalan yang benar, sehingga terhindar dari malapetaka kehidupan, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak (kandungan Alquran, Surat Attahrim:6). Rasulullah saw. dalam salah satu hadisnya bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tauhiidulllah), karena orang tuanyalah anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (H.R. Bukhari & Muslim, dalam Panitia Mudzakarah Ulama, 1988).

Gaya Belajar

Kita tidak bisa memaksakan seorang anak harus belajar dengan suasanan dan cara yang kita inginkan karena masing masing anak memiliki tipe atau gaya belajar sendiri-sendiri. Kemampuan anak dalam menangkap materi dan pelajaran tergantung dari gaya belajarnya.

Banyak anak menurun prestasi belajarnya disekolah karena dirumah anak dipaksa belajar tidak sesuai dengan gayanya. Anak akan mudah menguasai materi pelajaran dengan menggunakan cara belajar mereka masing-masing.

perlu konseling karier,,,,("_")

Menurut sebuah situs konsultasi karier, jika salah satu dari situasi di bawah ini terjadi pada Anda, sudah saatnya Anda berkonsultasi dengan konsultan karier. Adapun hal-hal yang terjadi adalah:

Rabu, 02 Mei 2012

TERAPI KONSELING GESTALT

TERAPI GESTALT Terapi Gestalt dikembangkan oleh Frederick Perls berpijak pada indivvidu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi, karena terapi Gestalt berfokus pada apa dan bagaimana-nya tingkah laku, dan pengalaman disini-dan-sekarang dengan memadukan bagian kepribadian yang terpecah dan tak diketahui. A. KONSEP-KONSEP UTAMA 1. Pandangan tentang sifat manusia Dalam terapinya, pendekatan gestalt berfokus pada pemulihan kesadaran serta pada pemaduan polaritas dan dikotomi dalam diri. Pandangan Gestalt adalah individu sanggup memikul tanggungjawab pribadi dan sepenuhnya sebagai pribadi yang terpadu. 2. Saat Sekarang Menurut perls, jika individu-individu memyimpang dari saat sekarang dan menjadi terlalu terpaku pada masa depan, maka mereka mengalami kecemasan dalam memikirkan masa depan dihantui oleh “pengharapan katastrofik berbagai hal buruk yang akan terjadi oleh pengharapan anastrofil berbagai hal menakjubkan yang akan timbul” (perls,1969a, hlm.30). mereka menutup kesenjangan saat sekarang dan hari kemudian dengan resolusi-resolusi, rencana-rencana, dan visi-visi alih-alih hidup pada saat sekarang. Untuk membantu konseli membuat kontak saat ini, konselor lebih suka mengajukan pertanyaan “apa” dan “bagaimana”. Menurut Perls pertanyaan “mengapa” yang dilontarkan konseli mengarah pada pemikiran yang tak berkesudahan tentang masa lampau dan membangkitkan penolakan masa kini. Mereka terperangkap dalam pusaran resolusi dan merasionalisasi keadaan setengah mati yang mereka jalani. 3. Urusan yang Tak Selesai Mencakup perasaan tak terungkap yang diasosiasikan dengan ingatan dan fantasi tertentu yang tetap tinggal pada latarbelakang dan dibawa hingga sekarang. Menurut perls pengungkapan rasa sesal merupakan suatu keharusan. Rasa sesal yang tidak terungkapkan seringkali berubah menjadi perasaan berdosa. B. PROSES TERAPEUTIK 1. Tujuan-tujuan terapi Menurut Perls (1969a, hlm.29), sasaran terapi adalah menjadikan pasien tidak bergantung pada orang lain, menjadikan pasien bisa melakukan banyak hal daripada yang dia kira. Tujuan terapi adalah membantu konseli agar menjalani hidup lebih penuh, kemudian membantu konseli untuk menemukan pusat dirinya. Sasaran utama terapi gestalt adalah pencapaian kesadaran. 2. Fungsi dan Peran Terapis Teapi Gestalt fokus pada perasaan konseli, kesadaran atas saat sekarang, pesan-pesan tubuh, dan penghambat kesadaran. Tugas terapis membantu konseli melaksanakan peralihan dari dukungan eksternal pada dukungan internal dengan menentukan letak jalan buntu serta membantu konseli menembus jalan buntu. Salah satu fungsi penting yang harus diperhatikan terapis adalah memberi perhahtian pada bahasa tubuh konselinya. 3. Pengalaman konseli dalam terapi Konseli harus aktif dalam konseling terapi Gestalt ini. Terapis mengonfrontasikan konselinya dengan cara-cara mereka saat ini yang menghindari tanggung jawab mereka serta meminta mereka agar mebuat keputusan kelanjutan terapi, tentang apa yang ingin mereka pelajari dari terapi dan bagaimana mereka menggunakan waktu terapinya. Konseli dalam terapi Gestalt adalah partisipan-partisipan aktif yang membuat penafsiran dan maknanya sendiri. Merekalah yang mencapai peningkatan kesadaran dan menentukan apa yang akan dan tidak akan dilakukan dalam proses belajarnya. 4. Hubungan antara Terapis dan Konseli Terapis secara aktif berbagi persepsi-persepsi dan pengalaman-pengalaman saat sekarang ketika dia menghadapi konseli disini dan sekarang. Disamping itu terapis memberi umpan balik, berkaitan dengan apa yang dilakukan konseli melalui tubuhnya. Umpan balik memberi alat pada konseli untuk mengembangkan kesadaran atas yang mereka lakukan. Terapis menghadapi konseli dengan reaksi jujur dan menentang manipulasi konseli tanpa menolak konseli sebagai pribadi. Terapis bersama konseli mengeksplorasi ketakutan-ketakutan, pengharapan-pengharapan katastrofik, penghambatan-penghambatan dan penolakan-penolakan konseli. C. PENERAPAN: TEKNIK-TEKNIK DAN PROSEDUR TERAPEUTIK Teknik-teknk Terapi Gestalt Permainan Dialog Terapis Gestalt menaruh perhatian besar bagi pemisahan antara “top dog” dan “underdog”. Top dog itu adil,otoriter,moralistik,menuntut,berlaku sabagai majikan dan manipulatif. “Orang tua yang kritis” mengusik dengan kata-kata “harus” dan “sewajibnya”. Sedangkan underdog memainkan peran sebagai korban, defensif, membela diri,tak berdaya,lemah dan tak berkekuasaan. Top dog dan underdog terlibat dalam pertarungan sengit untuk memperoleh kendali. Teknik kursi kosong Teknik kursi kosong adalah salah satu cara mengajak konseli mengeksternalisasi introyeksinya. Dalam teknik ini dua kursi diletakkan ditengah ruangan. Konseli disuruh duduk pada salah satu kursi yang memerankan topdog kemudian pindah kekursi lain sebagai underdog. Melalui teknik ini introyeksi muncul kepermukaan dan konseli mengalami konflik secara penuh. Konflik bisa diselesaikan melalui penerimaan dan integrasi kedua sisi kepribadian konseli. Penerapan dalam terapi Individual dan Kelompok Terapi individual dilaksanakan dalam bentuk kurang murni, ditandai dialog antara konseli dengan terapis. Polster dan Polster (1973) dan Kempler (1973) menghimbau agar terapis aktif, membuka diri, dan melibatkan pendekatan manusiawi.Terapi kelompok memberi kebebasan yang lebih besar untuk berinteraksi secara spontan, dan terapis bisa merangsang interaksi antar anggota. D. Penerapan di Sekolah: Proses Belajar-mengajar Brown (1971) memperlihatkan cara penerapan pendekatan Gestalt pada situasi belajar-mengajar yang menghasilkan perubahan tingkah laku positif pada siswa dan menunjukkan penerapan gestalt tidak hanya membuat siswa menjadi lebih baik, tetapi juga membantu mereka memperluas hubungan antarmanusianya. Sumber rujukan: Corey, Gerald. 2009. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.

Perkembangan Bimbingan Konseling di Amerika

 Tokoh Bimbingan Konseling di Amerika dan beragam usaha yang dilakukan No Tokoh yang mempelopori Usaha yang Dilakukan 1 George Merril Mendirikan sekolah The California School of Mechanical Art 2 Frank Parson Mendirikan biro yang bertujuan membantu efesiensi kerja dan menemukan istilah “Vocational Guidance” serta mengusulkannya menjadi salah satu kurikulum sekolah 3 Jesse B. Davis Sebagai kepala sekolah di Central High School di Detroit, beliau member kuliah mengenai Bimbingan konseling 5 Eli Wever Memberikan pendidikan Bimbingan konseling di New York 6 John Brewer Memberikan pendidikan Bimbingan konseling di Universitas Harvard 7 Cliffort Bears Menulis buku “A mind that found myself” 8 Willian healy Mendirikan klinik anak-anak 9 Munsterberg Memperkenalkan teknik analisa jabatan  Rincian Perkembangan gerakan Bimbingan konseling di Amerika 1. Gerakan dalam bimbingan jabatan Gerakan ini dimulai oleh George Merril pada tahun 1895 dengan mendirikan sekolah The California School of Mechanical Art kemudian dilanjutkan oleh Frank Person dengan Vocational Guidance di Boston tahun 1908. Tapi sebelum itu, Jesse B. davis pada tahun 1907 memusatkan perhatiannya pada usaha konseling di bidang jabatan dan pendidikan jabatan di Central High School Detroit. Eli wever mengorganisasikan layanan di New York City Vocational Guidance Survey. 2. Gerakan kesehatan mental Gerakan ini dipelopori oleh Cliffort Bears dengan menulis buku “A mind that found myself” pada tahun 1909. Dengan buku ini didirikan sebuah klinik kesehatan mental di berbagai perguruan tinggi. 3. Gerakan bimbingan Kanak-kanak Gerakan ini dipelopori oleh Willian Healy pada tahun 1909 didirikan klinik anak-anak di Chicago. 4. Kegiatan personal Work Kegiatan ini dipelopori oleh Munsterberg dari universitas Harvard yang bekerjasama dengan perusahaan mobil di Boston, memperkenalkan teknik analisa jabatan. 5. Gerakan penyelenggaraan test yang berkembang pada masa Perang Dunia I, yang diarahkan pada pengukuran kemampuan mental seseorang dalam mengikuti wajib militer.