Menjadi seorang konselor yang memiliki main skill harus memiliki 4 kriteria pokok yaitu :
1) Memahami setiap individu yang akan menjadi klien kita.
2) Menguasai konsep-konsep bimbingan konseling.
3) Menguasai tata cara, prosedur serta hal-hal yang terkait dengan bimbingan konseling.
Untuk menjadi berprofesi sebagai konselor harus melewati 2 urutan pendidikan yakni S-1 Bimbingan Konseling (menguasai konsep) dan PPG 2 semester (menguasai profesionalitas).
Pada dasarnya banyak masalah dihadapi oleh konselor mengenai profesionalitas mereka antara lain :
1. Kurang legitimasi | 5. Terlalu banyak tanggungjawab tambahan |
2. Identitas kurang konsisten | 6. Tidak jelas hasil BK yang dapat diukur |
3. Variasi peranan sekolah ke sekolah lainnya | 7. Meningkatnya penggunaan outsoucing fungsi BK. |
4. Kurangnya filosofi dasar & model praktis BK yang handal | 8. Terbatasnya hubungan peran BK dan reformasi pendidikan |
BK sekarang bukan hanya memberikan pelayanan tetapi sebagai pengembang potensi siswa dan pusat reformasi sekolah sehingga seorang konselor harus internet main ding, be a leader, collaborators, and advocates. Reformasi peran konselor sekolah antara lain :
Saat ini | Visi baru |
Fokus kesehatan mental | Focus prestasi akademik |
Masalah siswa individual | Masalah system keseluruhan sekolah |
Model kritis berpusat pada penyimpangan sekolah | Model development berakar pada kekuatan siswa |
Penjaga gerbang (di belakang meja) | Pergunakan data untuk mempengaruhi perubahan |
Tukang sortis, penyeleksi proses penempatan | Membantu semua siswa dalam semua ospek |
Bekerja dalam isolasi hanya dengan konselor bukan guru | Bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan pendidik lain, orang tua dan komunitas masyarakat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar