Minggu, 03 Juni 2012

ANALISIS TRANSAKSIONAL

ANALISIS TRANSAKSIONAL 1 PENGANTAR Pendekatan ini dikembangkan oleh Eric Berne, berlandaskan teori kepribadian berkenaan analisis struktural dan transaksional. Menyajikan kerangka analisis terhadap tiga kedudukan ego terpisah yakni, ego orangtua, ego dewasa dan ego anak. 2 KONSEP-KONSEP UTAMA 1. Pandangan tentang sifat manusia AT berakar pada filsafat anti deterministik dan menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengondisian dan pemrograman awal. Orang-orang dipengaruhi oleh pengharapan-pengahrapan dan tuntutan dari orang lain sehingga keputusan akan dibuat ketika mereka sangat bergantung pada orang lain. Tetapi,keputusan tersebut dapat dipertimbangkan kembali dan dapat dibatalkan ketika keputusan tersebut tidak layak, bisa digantikan dengan keputusan baru. 2. Perwakilan-perwakilan Ego AT merupakan terapi yang berpijak bahwa teori kepribadian memiliki tiga pola tingkah laku atau ego yang terpisah yakni ego orangtua, ego dewasa, dan ego anak.  Ego orang tua Bagian kepribadian dari substitut orang tua. Ketika ego orangtua kita alami, maka yang terjadi adalah kita dapat memahami perasaan dan tindakan orangtua kita dalam situasi tersebut. Biasanya disertai kata “harus” dan “semestinya”. Orangtua yang muncul dalam diri kita adalah “pemelihara” atau “pengkritik”.  Ego Orang Dewasa Bagian dari kepribadian yang tidak emosional dan tidak menghakimi, namun menangani fakta dan kenyataan eksternal. ego orang dewasa dapat memberikan solusi yang paling baik dalam masalah tertentu.  Ego anak Berisi perasaan, dorongan, dan tindakan spontan. Ada tiga “anak” yang ada dalam diri kita, antara lain: “anak alamiah”, anak yang impulsif,tak terlatih,spontan, dan ekspresif. “profesor cilik” kearifan asli dari seorang anak,bagian ego anak yang intuitif,manipulatif, dan kreatif. “anak yang disesuaikan” merupakan modifikasi anak alamiah. Modifikasi dihasilkan oleh pengalaman traumatik,tuntutan latihan. 3. Skenario-skenario kehidupan dan posisi-posisi psikologis dasar Empat posisi dasar dalam hidup menurut konsep AT: 1. Saya OK – kamu OK (posisi yang paling sehat, dua orang merasa pemenang dan dapat menjalin hubungan terbuka secara langsung) 2. Saya OK – kamu tidak OK 3. Saya tidak OK – kamu OK 4. Saya tidak OK – kamu tidak OK 4. Kebutuhan manusia akan belaian Belaian yang positif adalah yang bisa berbentuk ungkapan afeksi atau pengharapan, bisa disalurkan melalui kata-kata,elusan, pandangan atau mimik muka. Belaian yang negatif oleh orangtua yang mengirimkan pesan “kamu tidak OK” mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak, timbul pengecila,penghinaan, namun disisi yang lain banyak yang merasa lebih baik mendapatkannya dari pada tidak menerima sama sekali karena itu berarti diabaikan. 5. Permainan-permainan yang kita mainkan AT memandang permainan sebagai penukaran belaian yang menyebabkan berlarutnya perasaan tidak enak. Namun disisi yang lain permainan dapat menyadarkan seseorang tentang perasaan-perasaan yang mewakili masing-masing ego dan jika mereka merasa ingin mendapat belaian, mereka bisa memberikan pada orang lain alih-alih pada dirinya sendiri. 6. Tujuan-tujuan terapeutik Membantu konseli membuat keputusan-keputusan baru yang menyangkut tingkah lakunya saat ini dan arah hidupnya. Berne (1964) menyatakan bahwa tujuan utama AT adalah pencapaian otonomi yang diwujudkan oleh penemuan tiga karakteristik, yaitu kesadaran,sppontanitas, dan keakraban. 7. Fungsi dan peran terapis Tugas terapis adalah membantu konseli memperoleh perangkat yang diperlukan bagi perubahan,mendorong dan mengajari konseli agar mempercayai ego orang dewasanya sendiri. 8. Pengalaman konseli dalam terapi Konseli harus sanggup memahami dan menerima suatu kontrak terapi yang berisi pernyataan spesifik dan konkrit tentang sasaran yang hendak dicapai konseli dan kriteria ketika dapat disebut sasaran efektif. Peran konseli memahami tiga ego diatas kemudian mempelajari dan menggunakan masing-masing ego secara tepat. 9. Hubungan antara terapis dan konseli Menurut penilaian Harris (1967, hlm. 230) pada diri terapis, konseli harus menemukan “seorang manusia yang berminat memajukan pengetahuan pasien tentang dirinya sendiri dalam seketika sehingga secepat mungkin, pasien bisa menjadi analis bagi dirinya sendiri”. 3 PENERAPAN:TEKNIK-TEKNIK DAN PROSEDUR TERAPEUTIK 1. Penerapan pada kelompok Dalam setting kelompok, setiap individu mengamati perubahan yang ada pada orang lain yang memberi mereka kebebasan untuk memilih, paham tentang struktur dan fungsi kepribadian mereka sendiri dan cara berinteraksi dengan orang lain. 2. Prosedur-prosedur terapeutik Analisis struktural adalah alat yang bisa membantu konseli agar sadar atas isi dan fungsi ego orangtua, ego orang dewasa, dan ego anaknya. Dua tipe masalah yang berkaitan dengan struktur kepribadian diselidiki melalui analisis struktural yakni pencemaran dan penyisihan. Pencemaran terjadi jika isi perwakilan ego yang satu bercampur dengan isi perwakilan ego yang lainnya. penyisihan terjadi ketika batas-batas perwakilan ego terpulihkan dan tidak lagi tercemari oleh kedua perwakilan yang lainnya. Analisis Transaksional. Penjabaran atas analisis ketika interaksi terjadi,ada tige tipe transaksi,yakni komplementer, menyilang, dan terselubung. Transaksi komplementer terjadi ketika satu pesan dari perwakilan ego seseorang memperoleh respons yang diprakirakan dari perwakilan ego orang lain. Transaksi menyilang terjadi ketika respons yang tidak diharapkan diberikan suatu pesan melalui ego yang tidak tepat dalam pemberiannya (misal ego anak direspon dengan ego orangtua). Transaksi terselubung merupakan transaksi kompleks, terdapat lebih dari satu perwakilan ego terlibat dalam penyampaian pesan terselubung pada orang lain. Teknik-teknik yang lainnya antara lain metode-metode diktaktik, konselor atau terapis harus mengajarkan perwakilan masing-masing ego secara tepat dan bersumber pada literatur-literatur yang ada. Teknik kursi kosong, teknik permainan peran, pencotohan keluarga, analisis upacara,hiburan dan permainan, analisis permainan dan ketegangan,serta analisis skenario.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar